Zaman sudah tergerus. Anak-anak lebih tertarik pada Angry
Bird dalam gadget-nya ketimbang bermain bersama balon-balon gas berisi helium
itu. Mereka tidak merasakan betapa menyenangkannya memiliki banyak balon dalam
satu genggaman, memamerkan pada semua teman. Tidak pula merasakan ketika harus
bersusah payah menggapai balon yang tersangkut di pohon. Tidak juga merasakan
harus ikhlas merelakan balon yang terlepas dari tangan dan melesat ke awan,
sembari tetap melihatnya terbang tinggi ke langit hingga benar-benar tidak lagi
tampak. Dan berharap besoknya akan ada lagi sosok yang membawakan balon keceriaan
itu.
Kini, sosok pembawa
balon keceriaan itu harus bersaing dengan canggihnya alat dalam genggaman
anak-anak itu. Anak-anak yang tidak lagi menggenggam balon dengan erat,
melainkan gadget yang selalu didekap. Namun ia tidak berhenti mengayuh pedalnya
setiap hari, dengan balon-balon keceriaan terikat dibalik bangkunya. Tetap
berharap mampu membawa warna-warni keceriaan itu kembali kepada anak-anak. Baginya
selalu ada harapan.