A-Blog!

All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

23/09/14

Teruntuk : Kamu

Hai, apa kabarmu?
Tak terhitung berapa lama sudah aku tak melihat batang hidung itu,
Tak melihat tawa lepas itu, dan canda yang serius itu

Masih lekat di memori,
Ajakan yang kuanggap sebuah janji,
Tapi mungkin tak sengaja teringkari,
Tak apa, aku telah berhenti menanti

Ketika lambat laun terlupa
Namanya datang kembali menerpa
Mengulik rasa yang dulunya ada
Ah, segera tepis saja
Selalu percaya, ini tiada arti baginya

Hingga tiba di hari yang sama pula
Saat senja dihantam jutaan tetes dari langit jingga
Batang hidung itu terlihat olehku tak sengaja

Aku hanya butuh sepersekian detik
Sebab terbaca dari khasnya yang nyentrik
Ditemani dengung bising jalanan yang berisik
Ia tembus angin yang gemerisik
Dan aku hanya mampu merasakan angin yang terusik

Rasa yang begitu sederhana,
Lega melihatnya masih baik-baik saja,
Walau hanya merasakan anginnya,
Sudah cukup membuat jiwa ini bergetar semena-mena.

Tentang siapa dia,
Biarlah jadi rahasia
Biar Tuhanku dan aku yang menjaga
Yang lain hanya boleh sekadar menerka
Walau kuharap tak ada yang mendekati jawaban sebenarnya

Teruntuk: Kamu,
Semoga kau tak pernah tahu
:)

10/09/14

Tujuh Huruf Keramat

Memasuki tahun ke empat di bangku kuliah...

Gila yah, we are growing so fast!
Masih ingat banget rasanya jadi mahasiswa baru yang lugu nan polos (sampe sekarang masih lugu dan polos kok), rasanya kerempongan pertama kali ngerjain laporan praktikum sampe nginep, rasanya dapat IPK seleketep :(

Tahun pertama kuliah, ada perasaan salah jurusan, IPK menyedihkan
Tahun kedua kuliah, berusaha menerima dan menjalani apa adanya, IPK lumayan tidak menyedihkan
Tahun ketiga kuliah, memperhatikan gelagat teman yang makin serius, nyoba ikutan serius namun gagal, IPK lebih menyedihkan lagi
Tahun keempat, now I can't go anywhere, I have no choice, all I have to do : FACE IT.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK_18Y5XJBHhyl4gHfb7_cYbTiuQ7RtpUfPA2971Xc9Z0nB2sq57rFiyUcxjaZ4GmyKJjwGhQ97X9xcOn-k8c5_ZeNNkjoXbxbvvIvLHs4GjAbGe26SL7KiEZb6TGTkA36-1PqMAt9KtA/s1600/toga+diatas+buku+tebal2.jpg

Maka dengan ini saya nyatakeun, nekat untuk mengambil 7 huruf keramat itu (read: SKRIPSI) pada semester ini, untuk dapat diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Pontianak, hari sembilan boelan sepoeloeh, 2014

02/09/14

OSPEK yang Kehilangan Makna

OSPEK - Orientasi dan Pengenalan Kampus

Masih belum basi ngebahas OSPEK di tahun 2014 selama konsep OSPEK di Indonesia masih jadul, norak, kampungan, minim makna, dan sarat bullying kayak begitu...

Kita mulai dari OSPEK yang saya alami beberapa tahun yang lalu. Saya berkuliah di kampus yang terbilang baru untuk saat itu. Beruntung  OSPEK nya tidak sekejam kampus sebelah, entah karena masih muda jadi belum banyak referensi, atau memang mau dibuat beda. Tapi kata senior-senior dulu sih, OSPEK di kampus saya itu memang beda, karena lebih menekankan pada pengenalan kampus. Katanya lho ya...

Kenyataannya, tetap ada hal-hal kecil yang saya anggap sebetulnya tidak perlu. Seperti, pergi ke kampus pada masa OSPEK tidak boleh bawa kendaraan sendiri. WHY??? Saya masih belum tau tuh alasannya sampe sekarang. Ini menyulitkan bagi maba-maba yang hidup sebatang kara, mau ngerepotin siapa buat ngantar OSPEK di pagi buta kayak gitu? Terus yang ngantar cuma boleh sampai batas tertentu, entar mabanya diteriakin sama senior disuruh jalan jongkok dan lari ke kampus. Hadeh... Usul deh, gimana kalau senior-seniornya aja yang ngantar jemput maba... Kalau nggak mau, ya biarin dong maba bawa kendaraan sendiri. Rempong.

Ada lagi disuruh buat-buat name tag, meskipun di kampus saya itu name tag nya nggak ribet (cuma persegi panjang ditulis nama), tapi ukurannya kenapa harus segede itu dan dikalungin di leher, jadi berasa tahanan... Katanya biar senior kenal, tapi perlukah sebesar dan senorak itu? Apa nggak cukup pake name tag orang kantoran? Kalau urusan seragam OSPEK ya saya toleransi deh, toh dari TK-SMA kita terbiasa diseragamkan... Sekali lagi saya masih beruntung OSPEK di kampus ini, tugas yang diberikan nggak terlalu aneh-aneh, nggak disuruh bawa kacang ijo 1000butir, nggak juga disuruh kumpulin nyamuk jantan dan betina, seingat saya cuma bikin essay, ringkasan berita tengah malam, gitu-gitu aja. Tiap kesalahan pun dihargai PUSH UP atau punishment lainnya, lumayan deh yang jarang olahraga. Mereka tidak menyentuh fisik kami, tidak main fisik secara langsung, hanya verbal ataupun melalui punishment itu. Kalau tentang muatan sih, lumayan deh, maba dikasih materi-materi tentang kampus, cuma sayangnya itu hanya teori. Keluar dari ruangan udah lupa lagi :( Saya sungguh menyayangkan kenapa tidak ada tour kampus, namanya juga PENGENALAN KAMPUS. Kenalin dong, dimana ruangan ini dan itu, bagaimana sistem birokrasi kalau mau mengurus ini dan itu, bahkan kenalin juga satpam dan petugas kebersihan kampus kalau perlu. Saking butanya saya sama ruangan kampus, alhasil hari pertama kuliah saya muter-muter nanya sana-sini cari ruang kelas. Hadeh....

Kelar OSPEK fakultas, ada lagi yang namanya OSPEK jurusan, muatan kurang-lebih sama tapi lebih 'keras' dan intens. Kurang pinternya saya, tahun berikutnya malah mendaftar jadi panitia. Rencananya sih, bersama teman-teman lain, kita mau 'merubah sistem', ujung-ujungnya ya terikut arus sistem itu juga. Saya bukan senior sejati, ngeliat maba dimarah-marahin teman sendiri yang notabene 'panitia urusan marah-marah' malah jadi sedih bukannya senang.. *lol*

Intinya sih ya, menurut saya OSPEK yang ideal itu ya pengenalan segala aspek kampus kepada maba biar mereka nggak kagok pas udah masuk kuliah beneran. Dulu saya pernah baca artikel tentang OSPEK di negara mana gitu saya lupa, kegiatan OSPEK selama satu minggu namun bersifat pilihan bagi maba, resiko bagi yang nggak ikut ya mereka bisa ketinggalan. Isinya ya pengenalan kampus, tour kampus, seminar, terus acara keakraban gitu biar kompak dan saling kenal. Senior bertugas MENDAMPINGI. Junior justru akan respect dong dengan senior yang baik hati dan suka menolong?

Makanya, omong kosong lah kalau 'OSPEK' dianggap sebagai cara untuk membentuk karakter. Karakter apa? Karakter 'melakukan sesuatu karena paksaan dan takut dihukum senior'? Melatih kekompakan dan keakraban satu angkatan, karena kalau satu orang melakukan kesalahan, satu angkatan rata kena hukuman? Itu sih terjadi karena di bawah tekanan, bukan reaksi alam bawah sadar. Melatih respect ke yang lebih tua? Bukan respect, bukan segan, tapi takut... Plus KZL *lol*

Jangan main-main lho sama maba. Beberapa tahun lagi mereka yang naik dan megang Negara ini. Emang mau Indonesia Tercinta dipegang sama orang bermental kacung (tunduk, takut, patuh sama yang berkuasa)? Setdah kenapa jadi pake slogan Prabowo ini. Tapi ini bener lho..

OSPEK ala Indonesia ini nggak juga sepenuhnya salah, ada sih manfaatnya, tapi lebih banyak mudaratnya :( Maba keluaran OSPEK yang tahun depannya mendaftar jadi panitia, pasti punya benih-benih ingin balas dendam. Kalau saya nggak gitu lho ya , nggak ngaku.. Contohnya teman saya dari kampus sebelah, menjadi maba keluaran OSPEK yang sadis, kemudian tahun depannya OSPEK tidak sesadis di tahunnya dia. Bukannya bangga, dia justru kecewa, karena maba tidak merasa apa yang mereka rasakan dulu.. Tuh kan, jiwa kemanusiaan udah tertutupi dengan yang namanya dendam dan semangat ngerjain...

Jangan sok-sok militer deh,apa sih hubungan jurusan ekonomi, hukum, kesehatan, keguruan, dll dengan militer... Udah deh, untuk urusan yang satu ini bolehlah kita meniru negara lain, masih ada cara yang lebih smooth, ngena dan menyenangkan untuk mencapai goal yang sama...

Jadi malu saya dulu pernah ngepost yang isinya berbanding terbalik dengan ini... (--_--)v

All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

Your Number!

Categories

Who is "A"?

Foto saya
Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
Hello, there! I'm a medical practitioner, hmm but not really... hahaha. It's a pleasure for me to get you here, visitors!

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

To get the latest update of me and my works

>> <<