A-Blog!

All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

13/10/12

Mahasiswa Baru, Saya Menjilat Ludah Sendiri ~0~

Postingan ini bukan tentang cita rasa aneka ludah, juga bukan tentang ilmu bela diri Jilat *itu Silat* , dan terpenting, juga bukan sulap bukan sihir. he ? *krikkrikkrik*

langsung masuk ke inti deh...
Jadi, sewaktu saya masih jadi mahasiswa baru (Maba) sekitar setahun lalu, saya paling suueeebeeeellll sama yang namanya ospek! mana nguras tenaga, dompet, pikiran, sampe nguras emosi. Menurut saya, ospek itu nggak penting banget-bangetan! Maba cuma jadi objek buat dikerjain sama senior, dibentak-bentakin, di suruh ini itu, bawa ini itu, bikin ini itu, hadeeeeeh ribet dah. Apalagi di kampus saya ini, ospeknya sekitar 5 kali secara berkala dalam setahun. Beuh, jadilah saya dan teman-teman berstatus Maba Abadi selama setahun itu, hidup dalam bayang-banyang senior. Mau gini salah, gitu salah, udah deh, ngumpet aja dalam sumur gak usah keluar-keluar lagi! (-_-)
jaman maba harus pake name tag =.="


Lebih lagi, setiap minggu selaaaaalu ada acara dikampus dengan embel-embel "WAJIB BAGI MABA!!!" yang tentunya sangat,sangat,sangat (tambahin lagi deh sangat-nya), sangat, sangat menyita hari libur saya! Gimana enggak?! Kebiasaan saya terdahulu, hari Minggu adalah saat dimana saya bisa leyeh leyehan di kasur sampe jam berapapun saya mau. Atau bangun pagi buat nonton doraemon dan chibi marukoChan, atau chibi chibi chibi kalo jaman sekarang mah. Dan kebiasaan itu mesti diubah begitu saja dalam setahun? BIG NO NO. Tapi tetap juga sih saya ikuti dengan seksama, gimana lagi, saya juga tau akibatnya kalo ngelanggar (-_-) *pukpuk*

Setiap kali waktu ospek tiba, muncul keresahan dan kegundahan dalam hati saya. Dan sayapun bertanya pada manusia tak ada jawabnya. bertanya pada langit tua,langit tak mendengar. *eh lagu siapa nih*
"NOW WHAT?!" itu aja yang menggelinjing guling guling *apasih* dalam otak saya. Apa lagi yang akan kami dapatkan, APA LAGIIII?! Ya, untuk setahun, saya pikir saya masih bisa bertahan.

Ospek ke 1,2,3,4 saya lewatin meskipun bisa dikatakan terpaksa. Sampai lah saya ke ospek ke 5 yang sebelumnya udah diceritakan disini dan disini , tapi ceritanya belum selesai (-_-) Disitu bener-bener saya berjanji dalam hati saya, gak akan pernah saya terlibat dalam acara sejenis begini. Saya tau perasaan maba, saya gak akan memperlakukan maba di bawah saya seperti ini. Gak Akan.

Dan kemudian saya sudah tidak jadi maba lagi karena ada maba terbaru :D 

Unyu-unyu sekali, saya jadi ingat masa-masa dulu. Ospek jurusan yang 5kali memang belum dimulai, dan maba-maba ini belum merasakan bagaimana rasanya. Dan saya melihat ada sesuatu disini.... Maba mulai bertingkah seenaknya. Saat itu saya baru tau bagaimana rasanya punya adik-adik yang songong dan tidak bisa menempatkan diri seperti itu. Saat itu pula saya sadar ternyata Pembinaan terhadap MABA itu PENTING! *jeng jeng jeeeeng*

Pembinaan atau ospek itu sebenarnya berfungsi sebagai pengarah untuk membentuk karakter atau pribadi Maba dimana masa-masa itu jiwa lagi labil-labilnya. Dan juga, mereka harus tau bahwa dunia kampus dengan sekolah itu berbeda. Dengan adanya pembinaan, mereka akan terlatih untuk mengambil sikap dalam berbagai kondisi. Ya, memang saya kurang bisa menyampaikan maksud saya lewat tulisan. Tapi saya punya pesan buat Maba, jalani saja ospek dengan baik. Meskipun sepertinya tidak penting, tapi kalian akan tau kok makna dari semua itu setelah kalian melewatinya. Semua yang kalian perbuat akan sebanding dengan yang kalian akan dapatkan.

Setelah saya pikir-pikir, ternyata memang saya aja yang dulu itu terlalu berlebihan merasa bahwa ospek adalah hal terburuk sepanjang masa. Padahal, ospek kampus saya terbilang masih sangat wajar, tidak ada kekerasan fisik maupun mental. Yang ada hanyalah hukuman akibat dari kesalahan kita sendiri. Dan untuk "marah-marah", saya sekarang mengerti makna nya. Ternyata senior kita itu mempersiapkan mental kita untuk menghadapi orang-orang di luar sana dengan karakter yang beda-beda. Bagaimana jika tidak ada ospek? Wah, sepertinya kita akan shock dengan kejamnya dunia luar sana...

Apa yang saya dapatkan setelah mengikuti ospek? Hm, yang pasti saya merasa adanya keakraban sesama teman seperjuangan. Saya menjadi tau bagaimana karakter orang-orang disekitar saya ini. Ini menjadi penting karena saya sadar, saya akan menghabiskan banyak waktu dengan orang-orang ini. Bayangkan kalau kita bahkan tidak bisa akrab dengan teman sekelas? Urusan yang gampang bisa jadi ribet. Tapi kalo kita bisa menjalin keakraban, dijamin kuliah jadi gak bosan, dan urusan ribet bisa jadi gampang :-D
surpsise party buat july

makanmakaaan

agenda rutin : karokean

Oh iya, saya juga udah merasakan gimana serunya bercerita kembali tentang penderitaan-penderitaan selama ospek bersama teman-teman. Kita bisa sama-sama menertawakan diri sendiri bahkan orang lain :p Banyak sekali pengalaman-pengalaman seru yang terjadi selama ospek. Jadi, kalo gak ikut ospek yaaa.......gak punya pengalaman itu deh :-)

Saya bisa saja tidak peduli dengan maba-maba ini. Saya bisa saja berprinsip bahwa saya tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan selagi itu tidak merugikan saya. Tapi saya sadar, ini bukan tentang saya, bukan juga tentang maba, ini tentang kemajuan bersama. Tahun ini, saya ingin berpartisipasi dalam pembinaan maba. Padahal setahun lalu saya masih ingat pernah berjanji bahwa saya tidak akan pernah terlibat. Inilah mengapa saya mengatakan bahwa saya menjilat ludah saya sendiri :-)

Seperti yang senior saya pernah katakan selagi saya menjadi maba : "kalian akan tau makna dari semua ini suatu saat nanti..."

PS : sori pistingan ini agak narsis (`0`)v




All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

Your Number!

Categories

Who is "A"?

Foto saya
Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
Hello, there! I'm a medical practitioner, hmm but not really... hahaha. It's a pleasure for me to get you here, visitors!

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

To get the latest update of me and my works

>> <<