A-Blog!

All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

18/11/14

Saya Butuh Angkot!



Hari ini hari pertama bbm naik, premium yang tadinya 6500/lt jadi 8500, dan solar yang tadinya 5500/lt jadi 7500/lt. Lumayan gede juga sih kalau diakumulasikan, apalagi buat mahasiswa tak berpenghasilan kayak sayah...
sumber gambar

Saya sih menaruh kepercayaan cukup tinggi kepada presiden dan jajarannya, keputusan ini tentunya udah melalui berbagai pertimbangan, and well, bbm akhirnya memang harus naik meskipun harga minyak dunia lagi turun. Mungkin si minyak terlalu sering ngikutin style Syahrini, jadinya dia ketularan naik-turun chanthiikkk...

Kemarin malam setelah pengumuman resmi dari presiden, saya buru-buru ke pom bensin. Saya kira cuma saya aja yang kepikiran memanfaatkan momen beberapa jam sebelum kenaikan harga bbm ini, eh ternyata rame juga orang-orang pelit di dunia ini. Oh bukan, saya sih ngantre bensin bukan karena pelit sama dua ribu rupiah sih, sebenarnya saya cuma pengen jadi bagian dari peristiwa bersejarah aja...

Dari sumber yang saya pernah baca, salah satu alasan kenaikan harga bbm itu untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi, yang mana sekarang ini udah kayak ketombe, menyebar dengan brutal di tiap ruas jalan. Jadi orang mikir-mikir lagi deh kalo mau pake kendaraan pribadi, udah bbm mahal, macet pula. Mending naik kendaraan umum. Itu juga sebenarnya kalau kendaraan umumnya udah memadai..

Ngomong-ngomong soal angkot, nasib angkot di Kota Pontianak ini luar biasaaaa, menyedihkan. Angkot jadi barang langka disini. Sejauh mata memandang hanya ada motor, mobil, dan gerobak molen dan es tebu. Kemana angkot-angkot ini bersembunyi? Malahan saya lebih sering lihat angkutan antar kota dan antar negara. Beda banget dengan Bandung. Dulu selama 4 hari saya di Bandung, kemana-mana ya pake angkot. Rute-nya jelas dan gampang nemuinnya. Ketinggalan 1 angkot, datang 1000 angkot. Jalan kaki beberapa meter buat ke jalan raya/ ke tempat tujuan sih gak masalah... Biar sehat dan kurus juga gitu kan.

Angkot di Kota Pontianak itu kayaknya nggak pernah jadi hal yang dianggap masalah yang dipertimbangkan oleh Pemkot. Padahal nggak semua orang punya kendaraan pribadi. Atau justru orang jadi mau nggak mau beli kendaraan pribadi gara-gara nggak ada angkot. Mungkin Pemkot berpikir, Kota Pontianak masih aman dari kemacetan, jadi buat apa juga angkot. EMANGNYA MAU NUNGGU MACET DULU BARU DICARI SOLUSINYA?

Kebiasaan orang Indonesia emang gitu tuh, kalau udah ketiban sakit baru deh sibuk cari obatnya. Kalau udah terjadi kejahatan baru deh dibuat kebijakan dan hukumnya. Kalau udah paru-paru bolong karena rokok baru deh nyesel.. Bukannya mencegah dari awal agar itu tidak terjadi.

Angkot itu banyak gunanya. Kita bisa jadi lebih disiplin, berangkat lebih awal untuk bangsi waktu menunggu angkot. Kita jadi lebih sehat, olahraga rutin ngejar angkot dan jalan kaki ke jalan raya/tempat tujuan. Kita jadi lebih hemat, kalau dihitung-hitung emang naik angkot lebih murah sih. Kita jadi nggak capek, tinggal duduk aja berasa pake supir pribadi. Kita juga jadi nggak mubazir, nggak kayak mobil gede yang isinya cuma 1 orang. Terakhir, dengan naik angkot, kita juga turut membantu sang sopir angkot mempertahankan matapencahariannya.

Well, cuma bisa berharap sih suatu saat nanti Pemkot memperjelas nasib angkot-angkot disini. Bayangin angkot dengan kualitas yang baik, kuantitas yang banyak, dan rute yang jelas, yakin deh, nggak bakalan ada lagi pemandangan angkot kosong tak berpenumpang. Cukup hati ini aja yang kosong, Pak. Tolong, Pak, saya butuh angkot!!!

11/11/14

Ritual Pembuka

Asal tau saja, laptop ini sudah nyala dari setelah Isya tadi sampai sekarang jam 01.00. Ekspektasi : benerin beberapa tugas dan mengkaji literatur buat skripsi. Realita : laptopnya dianggurin. Karena tangan ini automatically ambil henpon lalu scroll naik turun cantik sampe batre habis. Kalo udah gitu, saatnya ngapelin laptop.

Sekarang giliran jari jemari yang automatically ngetik-ngetik cantik dan klik-klik cantik ke berbagai web address, sampailah jam segini hingga saya menyesal karena tidak melakukan apapun...

Bukan kali pertama hal kayak gini terjadi. Susah banget sinkronnya antara otak dan jari-jemari ini. Semua jadi terbengkalai. Sedih :(

Saya juga sih yang salah, sering memberi excuse ke diri sendiri. Macem-macem excuse, dari 'ntar deh belum mood', 'kan deadline masih jauh', 'besok aja kan besok libur', sampai 'ntar aja mblo kalo udah nggak jomblo'. Yah, lama dong :(

Pokoknya gitu deh, banyak waktu yang akhirnya terbuang sia-sia udah kayak rasa ini ke kamu, percuma. Kerjaan pun jadi nggak kelar-kelar, bahkan dimulai aja belum. 

Kalau bisa saya jabarkan, sebenarnya kejadian diatas itu adalah sebuah proses. Setelah saya menyepi dan bertapa ke Gua Elo-End selama 3 menit, saya pun akhirnya dapat menyimpulkan proses apa yang terjadi selama ini. Ini adalah sebuah pola proses pengerjaan tugas yang ternyata telah saya anut berabad-abad tanpa saya sadari. Tenang, jangan sedih, saya akan bagikan langkah-langkah proses ini kepada anda semua

Pertama, kita harus ngumpulin niat dulu. Ini yang paling penting. Niat itu harus kuat dan tak tergoyahkan ya, pokoknya nancep di pikiran dan hati. Waktu yang dibutuhkan untuk membangun niat ini mulai dari hitungan menit, jam bahkan hari. Misalnya, hari ini kita berniat, besok harus ngerjain tugas. Nah itu udah good start, bro and sis! Selain apa yang akan dikerjakan, dalam pembangunan niat kita juga harus mematok target kapan selesainya. Niat ini harus selalu diingat di step-step berikutnya. Kedua, setelah niat yang kuat, kumpulkan peralatan yang mendukung seperti laptop, atau daun pisang (just in case tugas kamu adalah membuat lemper). Kalau niat sudah kuat sih, step kedua ini tidak memakan waktu lama. Hanya sekitar 15 menit. Nyalakan laptopmu, dan buka gulungan daun pisang mu. Ketiga, biasanya dibutuhkan appetizer sebelum masuk ke main course. Jadi sebelum bergelut dengan tugasmu, adakanlah ritual pembuka terlebih dahulu, agar pikiran fresh. Sehingga nantinya dalam pengerjaan tugas akan terasa lebih ringan dan lancar. Tetap ingat langkah pertama ya! Jangan sampai kebablasan. Ritual pembuka ini bisa macem-macem, kalau saya sih dengarin lagu favorit sambil karaoke beberapa album musik lalu nonton film. Cek media sosial. Main game. Keempat, sampai deh di main course. Wah....ternyata sudah terlalu larut malam untuk ngerjain tugas. Begadang itu nggak baik bro buat kesehatan. Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya bro. Begadang boleh saja, asal ada temennya. Pokonya. tugas yang dikerjakan dengan keadaan tubuh yang lelah pun hasilnya tidak akan maksimal. Lebih baik istirahat saja dan lanjutkan besok bro.

Dan itulah siklus nasib tugas saya, every single day.
Sekarang saya lagi menikmati ritual pembuka. Sebentar lagi memasuki main course. Nggak ngerti saya daritadi ngetik apaan ini.

All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

Your Number!

Categories

Who is "A"?

Foto saya
Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
Hello, there! I'm a medical practitioner, hmm but not really... hahaha. It's a pleasure for me to get you here, visitors!

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

To get the latest update of me and my works

>> <<