Hello Indonesians! Saya tau akhir-akhir ini anda semua merasa diresahkan dengan TV Shows yang setiap hari wara-wiri di layar kaca, mencekoki adik-adik kita dengan suguhan yang kurang pantas untuk seusianya, dengan moral value yang sangat minim, dan lama-kelamaan bisa menimbulkan dampak negatif, seperti mual, muntah, hingga BAB di tengah jalan. Terinspirasi dari artikel keren (dengan komik) di sini, saya akan mecoba menelaah satu per satu.
1. Penontoooon, kepsmaaal!
Acara ini merupakan perpanjangan dari acara khusus bulan Ramadhan yang
dulu tayangnya pas sahur. Saya nggak tau apakah dari jaman pertama kali tayang
konsep nya udah begitu (joget-joget à kuis à joget-joget à sketsa pendek à joget-joget à drama cinta segitiga hostnya à joget-joget à gombal papa kamu à joget-joget à crew ngeksis à joget-joget), soalnya
Alhamdulillah jaman sahur dulu saya nontonnya bukan itu.
Jadi acara ini konon tayangnya 4 jam setiap hari!!! Saya nggak tau,
soalnya nggak pernah ngitung. Sialnya, gara-gara ni acara, film yang biasa
ditayangin station tv tersebut jadi mundur dan terlalu larut untuk disimak.
Untung di laptop banyak film (oops, something illegal detected).
Jadi ngapain aja itu 4 jam? Ya gitu, berjalan dengan siklus konsep diatas
terus-menerus. Bayangkan 4 jam, seharusnya bisa diisi acara yang lebih
berfaedah, betul Ibu-Ibu? Apalagi tayangnya pas prime time dimana kebanyakan keluarga
lagi nyantai sambil nonton tv. Betapa sia-sia nya… Kalaupun emang harus tetap
ada ni acara, mbok ya dikurangi durasi nya ngono lhooo, 1 jam kek,… 5 menit kek…
kayak Kuis Kebangsatan…
2.
REALity show(?)Apa-apaan ini!!!
Nah, ini dulu sempat menjamur dimana-mana. Sekarang udah lumayan berkurang sih reality
show yang berkonsep drama, tapiiiii, muncul lagi konsep yang baru : hipnosis-orang-jadi-tidur-terus-cerita-aib-nya-secara-jelas-dan-lancar-terus-bangun-pura-pura-nggak-ingat
dan hypnosis-orang-jadi-tidur-dan-mau-melakukan-apapun-ciumin-sepatu-lari-larian-ngejar-penonton.
Padahal setau saya sih, yang namanya orang terhipnosis itu akan menjadi sangat
malas dan lemah, boro-boro gnomon(dengan jelas dan lancer), gerakin badan aja
mager dia. Lagian, saya juga pernah baca bahwa orang yang dihipnosis cenderung
berkata yang tidak jujur, makanya tidak diterapkan dalam introgasi
tersangka/terduka beersalah di dunia Hukum.
Yaahhh ini mah udah tontonan wajib orang Indonesia, dari dulu udah ada, seperti
sudah mendarah daging, mengakar, dan membudaya. Cuma yang sekarang-sekarang ini
jadi semakin lebay. Sinetron baru bermunculan dengan premis yang sama:
(a) si miskin dan si kaya à jatuh cinta à ditentang keluarga à si kaya dijodohkan
dengan orang lain à
orang tersebut adalah penjilat dan mengincar hartanya à 18.987 episode kemudian
(sampai beranak cucu)…. à
semuanya baikan à
happily ever after.
(b) secara konsep sama dengan (a), tapi dengan
nuansa yang lebih anak muda banget, latarnya selalu di sekolah tapi nggak
pernah belajar. Isinya pembullyan si miskin oleh si kaya.
(c) Yang paling absurd…. Judul sama isi nggak ada
hubungan, tokoh utama udah nggak ada, tapi sinetron tetap berjalan, dengan
muka-muka baru bermunculan… Ajaib memang, hanya Indonesia yang bisa.
Mari ingat-ingat sinetron jaman
baheula… Semacam ‘Keluarga Cemara’ dan ‘Si Doel Anak Sekolahan’, meskipun
pemainnya tidak se-goodlooking yang sekarang, dan wardrobe yang seadanya
(mengingat perbedaan jaman), pokoknya dengan segala keterbatasan yang ada, toh
sinetron itu secara nggak langsung mampu memberikan pendidikan moral bagi penontonya.
Penonton aja masih ingat gimana susahnya si Euis jualan opak buat bantu
orangtua dan adik-adiknya (Keluarga Cemara), dan gimana perjuangan si Doel
mengubah stigma orang-orang yang beranggapan orang Betawi itu ‘tertinggal’
sampe akhirnya Doel jadi orang sukses (Si Doel Anak Sekolahan).
Mari kita doakan agar sinema
elektronik di Indonesia ke depannya bisa lebih kreatif dengan mengangkat tema yang
tetap up-to-date tapi dengan dialog yang baik dan jalan cerita yang ‘masuk akal’.
4.
Gosip. Digosok makin siiipph!
Wah ini sih demenan para wanita. Yah tapi males juga sih kalau liputannya
cuma hal-hal ter-nggak penting di dunia semacam ini:
· liputan tentang skuter (selebriti kurang
terkenal) yang mejeng-mejeng muka dompreng kasus yang tengah mengudara.
· Topiknya diulang-ulang 3x setiap hari selama 3
bulan.
· Wartawan yang terlalu kepo ngurusin urusan orang
sampai isi liputannya cuma pengejaran mobil, rekaman rumah yang kosong, wawancara
pembantu dan pak RT (padahal ngomongin kasus perceraian)
· Ngikutin skuter belanja (sok nyebut harga,
ngambil banyak banget sambil cengar-cengir, padahal dalem ati meringis
· Dan yang nggak penting lainnya…(kok saya kayak paham bener yak).
Kebeneran saya nonton pas episode terakhir sebelum akhirnya di stop oleh KPI, gara-gara nampilin orang makan kodok hidup secara LIVE! Tapi kemudian muncul kembali dengan konsep yang sama, host yang sama, judul yang sama hanya saja dengan tambahan “BUKAN” di depannya. Eww… show must go on, begitu?
Sorry to say but, saya kurang respect sama host-nya yang suka asal ngomong, suka motong, ngelempar pertanyaan yang bukan inisiatif sendiri (jadi terkadang kurang mengupas tuntas), dan kurang bisa bawa suasana. Orang lagi ngomong serius, dianya becanda… Hal yang jadi poin penting, malah nggak sempat tersampaikan gara-gara ketutupan sama potongan dan candaan si host. Mending candaannya lucu, lah ini, ngatain orang, ngelempar bibir ke penonton, atau jatuh dari kursi. Mana penonton tumpeh-tumpeh sampai ke set panggung…
Kalau yang ini nih, padahal dulu suka sih sama
TV Show yang satu ini karena temanya yang tradisional dan pemainnya yang
kocak-kocak. Kalau sekarang, entah mungkin bosan karena terlalu sering dan
lama, ditambah lagi slaptic-nya yang makin kental, dan candaan yang gitu-gitu
aja, jadinya… gitu deh…
Sejujurnya saya cukup salut sih sama pria berkumis di atas itu, soalnya dia kreatif, cepet mikir, dan perbendaharaan kata-nya terkadang kita nggak kepikiran. Jadi suka 'emejing' sendiri dengernya. Pasti nggak gampang tuh kayak begitu, butuh jam terbang yang tinggi (ahelah). Tapi mungkin yang dimaksud gambar di atas itu tentang kata-kata yang kelewat kasar, ngejelekin orang yang nggak kira-kira, takutnya malah ngajarin nggak bener sama anak-anak yang nonton. Semoga om Kumis bisa semakin bijak deh.
8. Acara-aneh-yang-nggak-tau-apa-namanya
Kalau ini gambarnya dari saya. Yang ini nggak
sengaja nonton dan bertahan di channel itu karena melihat sesuatu yang, err…. nggak
pernah lihat sebelumnya di TV Shows manapun. Saya nggak tau ini acara apaan,
lihat aja :
Entah mereka lagi ngapain saya juga nggak tau, tapi mereka ditimpa-timpa
gitu terus ntar ada yang ngitung berapa hitungan gitu semacam smackdown... Yang
cowok badan kekar mah gak masalah, lah kalau yang cewek kan berabe tuh...
Begitulah segelintir TV Show yang sedang marak di Indonesia… Yang tersebut
di atas memang yang negative, tapi masih banyak kok TV Show yang layak ditonton
dan keren. Pandai-pandai aja kita sebagai penonton buat memilah dan memilih. Pengawasan orangtua juga penting nih. Jangan malah ngajak anak dibawah umur buat ikutan nonton gosip mentang-mentang emaknya demen...
Salah satu penyebab acara semacam keepsmile bisa populer, soalnya orang2 sekarang maunya tontonan yang easy-going, ga perlu ngikutin per episode, ga perlu terlalu serius nontonnya, tapi tetep bisa menghibur. Yah efek negatifnya memang ga ada didikan moralnya sama sekali, malah cenderung merusak.
BalasHapustambah parah lagi karna stasiun lain jg bikin acara serupa. kemanapun kita ganti channel, ya acaranya gitu2 aja..
Hapusbukan sumber sorgany yang salah.. yang buat acara yang kampret..
BalasHapustapi yg buat acara makin kaya nih... meskipun bikin org lain jadi bego sih
HapusSeharusnya acara model bagitu ditinjau ulang. Tidak mendidik dan buang-buang waktu. takutnya Indonesia jadi tambah bego.
BalasHapus