Taa-daaaa~~~!
Tulisan kali ini adalah sebuah review untuk film yang lagi
nge-HITS banget, lalu-lalang di twitter sampai acara lalala-yeyeye (ya…namanya juga promo), film itu tak
lain tak bukan adalah…. COMIC 8!!!
Yup, the power of advertisement, berhubung promonya yang wara-wiri,
terpanggillah hati ini untuk ikut menyaksikan film yang konon genre-nya nggak
umum, yoi bro, genre-nya Action-Comedy! Kebayang kayak apa? Pukul-pukulan tapi sambil
ketawa ketiwi gitu ya, kayak OVJ dong? Lah… itu mah bedaaa…
Jadi, film apa sih itu COMIC8?
COMIC8 adalah film ber-genre Action-Comedy. Berawal dari
sebuah aksi perampokan Bank INI (Indonesia-Netherland Incorporation, kalau nggak salah) oleh tiga kelompok
perampok dengan misi yang berbeda-beda namun visi tetap satu jua, yaitu untuk
membongkar brangkas dan membawa lari uangnya (yaiyalah, apalagi coba). Tiga kelompok ini memiliki latar belakang dan
karakter (yang aneh-aneh) yang berbeda juga. Jadi antara tiga kelompok ini juga
terjadi persaingan sehingga terjadilah yang namanya adegan baku tembak yang gak
main-main (maksudnya kayak film-film Hollywood gitu). Sampailah ketiganya bisa
akur karena mereka harus sama-sama melawan polisi dengan menyandera beberapa
orang (yang juga aneh-aneh). Perampok dan polisi ini melakukan tawar-menawar
yang sangat alot, dengan permintaan dari perampok yang juga aneh-aneh (bisa
dilihat cuplikannya di trailer, ya ini memang film yang aneh-aneh). Apakah
sudah kebanyakan spoiler nih daritadi? Oh…jelas…, jelas tidak spoiler
sedikitpun. Karena hal yang bikin geleng-geleng kepala belum saya ungkapkan
sedikitpun. Jadi, siapa sih sebenarnya tiga kelompok perampok ini? Siapa sih
dalang perampokannya? Apasih motifnya? Kenapa sih Om Indro botak (eh)? Silahkan
nonton lebih lanjut aja deh, karena kekuatan film ini terletak pada bagian
ending-nya… J
Pemerannya siapa aja sih?
Judulnya COMIC8, jelas pemain utamanya ya 8 orang comic
(Stand up comedian). Tapi sebenarnya bukan karena pemainnya 8 orang comic
lantas dibuat judul demikian, tapi karena memang ada kaitannya dengan cerita
(bakal ketahuan di ending). By the way, seingat saya sih pemainnya pake nama
asli semua. 8 Comic ini ada Kemal Palevi, Ernest Prakasa, Fico, Babe, Arie
Kriting, Mongol, Bintang Timur, Mudy Taylor. Karakternya unik-unik, aneh bin ajaib. Selain
8 pemain itu juga ada pemain lain tapi perannya penting, ada Nirina Zubir sebagai
Kapten Polisi, Nikita Mirzani sebagai pegawai Bank, Pandji sebagai….ehm…dokter,
Om Indro sebagai…..sandraan, ada juga Ge Pamungkas, Coboy Jr, Kiki Fatmala,
Candil, yang turut meramaikan. Yang saya paling demen sih karakternya Ernest,
wuidih…. Keren banget lah koh Ernest adegan tembak-tembakannya. Nirina juga pas
banget meranin jadi Kapten yang serius dan tegas. Selain Ernest dan Nirina,
saya pribadi juga suka karakter Pandji, meskipun scene-nya sedikit tapi
ekspresinya itu bikin hacep.
Kelebihan film ini apasih?
Yang jelas sih, film ini beda, secara jalan cerita maupun
pemain. Jalan ceritanya, mind-blowing gitu bro, beneran! Pemainnya, tentu saja
ini film pertama yang melibatkan banyak comic. Dan juga genre film-nya yang
berani nge-blend antara action dengan comedy. Film ini pun digarap dengan baik
secara pengambilan gambar dan editing (hm…sotoy aja sih), iya soalnya salut buat backsound
nya yang oke dan editan slomo-slomo tembak-menembaknya itu. Btw, film ini
banyak slomonya, jadi bisa liat detil peluru-peluru yang keluar dari senapan
secara dramatis, huehehe. Yah pokoknya film ini semacam gebrakan baru lah di industri
perfilman Indonesia, berani lawan arus dan anti-mainstream gitu lah…
Kekurangannya, ada nggak?
Kalau dari pandangan sotoy saya sih, tentu ada kekurangan.
Kita mah jujur aja ya. Dari awal ke tengah film, saya merasa sepertinya pemain
kurang dapet acting-nya, ntah karena pengalaman pertama di film, atau memang
naskah yang cenderung biasa aja, kalau bahasa gaulnya tuh kurang hacep lah.
Dialog-dialog di awal terdengar cenderung dipaksakan untuk lucu, mungkin memang
lucu untuk yang sudah tahu bagaimana karakter mereka kalau lagi Stand up, tapi
buat yang barutau saat itu? Hmm.. I don’t think so. Awal-awal juga saya agak
bingung, ini begimane sih alurnya dari sana kesono, sini kesitu, ehh…pas ke
beberapa menit akhirnya ngerti juga (atau emang dasarnya aja yang rada telmi).
Soalnya alurnya nggak kayak biasa sih… Keren. Dari tengah kebelakang, ini film
baru keliatan kerennya…(lah ini kan lagi ngomongin kekurangan ya)
Ada pesan buat yang belum nonton?
Ohiya…. Bakso satu nggak pake tauge.
Eh, serius deh… Jika
anda pengen tau film Indonesia yang nggak biasa-biasa aja, silahkan nonton.
Jika anda ingin memajukan industry perfilman Indonesia tanpa harus bikin film,
silahkan dukung karya anak bangsa dengan tonton film ini secara legal, yaitu di
bioskop ataupun lewat DVD ori (
sok banget daaah, tapi ini serius lho). Satu
lagi, jika anda menonton film, film apapun itu, berhentilah menebak-nebak jalan
cerita, ikuti sajalah alurnya, biar seru… Gitu. (Trailer Comic8 klik
disini)
Ada pesan terakhir?
Mukegile lu….