A-Blog!

All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

25/11/13

SMART REVIEW Mesakke Bangsaku PTK : Edukasi Berbalut Komedi

Ini adalah kali keempat saya meyaksikan event Stand Up Comedy (SUC) komik profesional secara live. Pertama kali yaitu saat komunitas @StandUpPTK mengadakan Stand Up Nite (SUN) 3 dengan guest stars @KemalPalevi dan @c_lontong (review disini); SUN 4 dengan guest stars @Adriandhy dan @adjisdoaibu (review disini); HUT Smanda 48 Edition dengan guest star @KemalPalevi (review disini); daaaan…. Stand Up Special #MESAKKEBANGSAKU Tour milik master @pandji dengan opener @davidnurbianto!!
Mesakke Bangsaku - Pontianak
191 hari yang lalu (sebelum hari H), saya lagi isengan baca TL twitter, Pandji mengumumkan Stand Up Special-nya yang ketiga (setelah Bhinneka Tunggal Tawa dan Merdeka Dalam Bercanda) dengan tajuk Mesakke Bangsaku (Kasihan Bangsaku) ini lewat twitternya. Saya ingat betul, sesaat setelah tweet itu muncul, saya langsung mention @StandUpPTK bertanya apakah Pontianak “kesinggahan” tur-nya Pandji. Padahal beberapa menit setelah itu Pandji lanjut mengumumkan kota-kota yang akan jadi sasaran tur-nya, daaaan….. pertanyaan saya terjawab sudah J
H-191

Saya sungguh excited menunggu event ini. Ini adalah Stand Up Special pertama yang diadakan di Pontianak! Terlebih lagi ini adalah tur komik favorit saya, seorang Pandji Pragiwaksono (gitu loh!)

23 November 2013. Saya tau ini hari bakalan spesial. Saya tidak mau melewatkan acara ini walau se-milisekon pun! (oke, lebay, stop it). Apalagi Pandji selalu mengingatkan kepada penontonnya di setiap kota bahwa acara akan dimulai on time, nggak pake nunggu! “Bukannya nggak mau nunggu yang telat, tapi mau menghargai yang tepat”, begitu kira-kira tweet Pandji. Salut! Sesuai dengan tag line @smartfrenworld sebagai sponsor utama Mesakke Bangsaku "We Live Smart and We Hate Slow". Yeah Pandji memang smart comic, dan Pandji hate slow, so please on time guys!  Selama ini kalau saya menghadiri suatu event (apapun itu) mesti nunggu massa dulu baru bisa mulai. Udah kayak angkot yang lagi ngetem, tunggu udah penuh baru berangkat! Nggak peduli meskipun ada penumpang yang lagi buru-buru, mau melahirkan, misalnya.

Saya pergi berlima dengan teman-teman saya, dan kami beruntung dapat tempat duduk di barisan kedua setelah undangan. Karena undangan kosong, alhasil kita jadi semakin terdepan dan terpampang nyata (kombinasi Syahrini naik motor). Dan sejujurnya, posisi ini bikin saya takut, takut kena riffing, sumpah. (Saya tau kebiasaan Anda, bung Pandji!).

Tepat pukul 19.00 WIB, acara dimulai dengan duo host kocak yang  sudah tidak asing bagi penikmat SUC Pontianak… Dialah……. @ipunkwahaha dan @jokodin (itu tuuuh, yang di ANTV, tokoh utama di serial RT Sukowi *lah jadi promo) Mereka membuka acara dengan meriah dan cukup membawa suasana malam itu. Kemudian dipanggilah (bukan oleh yang maha kuasa, tapi oleh host) komik local yang jadi opener Mesakke Bangsaku….dialah….@yeda_edtrias!!!
duo host


Sejujurnya, saya baru pertama kali menyaksikan komik yang namanya Yeda ini. Perawakannya seperti kombinasi antara Mo Sidik, Fico, dan Lolox (nah loh gimana tuh). Saya bisa merasakan saat bit-bit awal Yeda, masih kurang ngena, mungkin masih rada nervous (so pasti, secara ini Mesakke Bangsaku, gitu!). Tapi tengah kebelakang, Yeda sanggup menguasai panggung! Dan saya…..saya jadi korban riffing! Untungnya, saya dibilang “muka surga”, apesnya, cowok di kanan saya dibilang “muka neraka” (muahahaha).
Yeda, komik lokal opener Mesakke Bangsaku :O
Selanjutnya, duo host muncul lagi, kali ini mereka memanggil opener yang khusus diajak oleh Pandji, dia adalah komik bernama british berwajah Chinese berbahasa betawis, dialah….. David Nurbianto!!! Saya yakin Pandji tidak akan sembarang memilih dan mengajak komik untuk menjadi opener-nya. Jadi, pastinya David (atau dapit) ini adalah komik yang berkualitas. Sekitar 6 bulan yang lalu sejak Pandji mengumumkan opener-opener nya saat tur, saya langsung mencari tahu, siapakah gerangan sosok David ini. Dan saya sampai pada suatu kesimpulan bahwa, David adalah komik berciri khas yang mampu men-delivery materinya secara lugas, ditambah logat betawi kental dan ekspresinya yang mantep, tidak berlebihan tapi kompor gasss
Sorry bang dapit, gelap nih
Baru bit-bit awal, David sudah bisa menghasilkan gelegar tawa penonton. Saya sendiri ngakak pada bit pembuka-nya tentang kombinasi takbiran ala Chinese. Di sela-sela penampilannya malam itu, David banyak menyelipkan nasihat-nasihat buat penonton, namun dikemas secara jenaka. Seperti bit jangan melawan ibu. David bilang, “Lu jangan lawan ibu lu. Enyak gue udah nggak ada, gue nyesel. Gue kan juga pengen ngelawan kayak elu” Lahh JJ

Setelah David menutup penampilannya, saya makin tidak sabar menyaksikan sang empunya tur naik panggung. Selagi duo host memberikan beberapa info, seorang kru sibuk menaikkan kursi dan meja lengkap dengan air mineral dan cangkir kecil (sepertinya isinya kopi, atau sekoteng? Hehe). Dalam hati saya bilang, “wah bakalan seru nih, pasti lama nih sten ap nya, pake tempat duduk segala. Bisa jadi sit down comedy nih” (woy garing woy).

Dengan kaos putih berlogo Mesakke Bangsaku dan jas hitam, diiringi musik rap dan tepuk tangan penonton, Pandji bersemangat naik panggung, siap menjejalkan materi kepada penonton. Pandji membuka penampilannya malam itu dengan penjelasan bahwa dalam tur Mesakke Bangsaku ini, Pandji akan banyak berbicara mengenai persatuan. Saya pernah membaca salah satu postingan dalam blognya, bagaimana Pandji mempersiapkan materi Mesakke Bangsaku ini begitu serius dan matang, mengatur urutan-urutan tiap bit,  bahkan latihan berkali-kali agar pesan yang ingin ia sampaikan dapat diterima oleh penonton. Makanya nggak heran kalau materi Pandji terlihat siap dengan data-data statistik yang menyertai. Pandji banyak berbicara mengenai sulitnya persatuan diwujudkan di Indonesia karena seringnya terjadi penindasan kaum minoritas oleh kaum mayoritas. Saat membahas kaum gay sebagai minoritas di Indonesia, Pandji pun menunjuk korban riffing yang pertama, yang dari awal sampai akhir acara akan selalu kena singgung dan diberi nama baru : TUJUH! J (yang nonton akan tau mengapa). Korban itu tak lain dan tak bukan adalah, TEMAN SEKELAS SAYA. Bayangin gimana saya dan 4 orang teman saya begitu terpingkal-pingkal saat Pandji me-riffing nya. Terimakasih Pandji, kita sekarang punya panggilan baru buat teman kita itu J))
Berasa di teras rumah ya om Pandji! :))

Korban riffing kedua juga nggak kalah parah! Pandji membawa tas ransel seorang cowok ke atas panggung dan mengeluarkan isinya satu persatu! Paling pecah ketika Pandji menemukan hard disk 500GB, dan bilang “ntar yang mau minta bokep sama die nih!” x))
Barang-barang na'as milik korban :(

Pandji juga menyinggung masalah sistem pendidikan di Indonesia. Bagaimana terbaliknya sistem di Finlandia dan Indonesia (begitu pulang, saya langsung mencari tau hal ini). Pandji juga berbicara mengenai politik, mengapa kita harus melek politik, bagaimana peran dan pengaruh kita sebagai pemilih di pemilu 2014, dan apa yang harus kita lakukan agar tidak salah pilih? Jujur saja, berperan sebagai pemilih dalam pemilu 2014 adalah pengalaman pertama saya. Saya jadi banyak mendapat pencerahan tentang apa yang saya harus lakukan. Untuk memilih, kita harus kenal siapa yang dipilih. Lebih baik tidak memilih tapi mengerti daripada memilih hanya ikut-ikutan, itu kata Pandji. Bagaimana kita bisa kenal? Gunakan internet, cari tau track record mereka, main ke web www.ayovote.com J

Materi Pandji terdengar berat ya? Ah tenang aja. Pandji cakap dalam memgemas materi berat menjadi sesuatu yang mudah diterima dan dicerna. Toh, itu kan fungsi stand up comedy? J Setelah 1 jam lebih, Pandji akhirnya menutup penampilannya malam itu diiringi standing ovation dari penonton yang hadir. Seketika saya jadi merinding (loh kenapa jadi saya yang merinding? J. Itu saking kagumnya saya. Pandji memberikan hormat kepada penonton. Kemudian memberikan kesempatan 3 orang untuk bertanya mengenai materinya. Setelah sesi Tanya-jawab ini selesai, masuk ke sesi foto bareng. Saya sekalian minta tanda tangan di buku Berani Mengubah (sudah pernah saya review disini) dan Merdeka Dalam Bercanda (belum di review karena baru beli di venue, soalnya pesan di toko buku hampir 2 bulan gak dateng2 *lah jadi curhat). Pandji menuliskan nama saya di buku itu, “ini kalau ada K nya ditengah jadi AFRIKA dong”, katanya. Hahaha.
Acara selesai, saya pun pulang. Sepanjang perjalanan pulang saya jadi banyak mikirin materi-materi Pandji tadi (sumpah!). Betapa Mesakke Bangsaku ini, Bangsa Indonesia. Kita sebagai generasi muda, beberapa tahun lagi akan memimpin negeri ini dan mudah-mudahan bisa membawa bahtera bangsa ini ke arah yang lebih baik! (amiiin)
Well done, bro Pandji, well done!

Pose alay yang kurang all out bersama David Nurbianto ;)

Saya bangga, saya pulang tidak hanya dapat tawa, foto, dan tanda tangan saja, tapi juga dapat pandangan dan pengetahuan baru! Terimakasih Pandji, David, terimakasih komunitas Stand Up Comedy Pontianak, terimakasih Mesakke Bangsaku dan pihak yang mendukung, terimakasih @smartfrenworld J Semoga sukses buat Mesakke Bangsaku Makassar dan Jakarta! :)

Congratulations!
We live smart and we hate slow!

P.S: Sorry kalau kepanjangan, ini bukti bahwa saya nyimak acara dari awal sampai akhir :p

2 komentar:

  1. hahaha, di mesakke bangsaku jakarta pandji juga bongkar2 tas penonton dan nemu duit 500an :)) gokill

    BalasHapus
  2. lahh :)) isi tas penonton suka aneh2 sih.. dapet aja di Pandji :))

    BalasHapus

mau kemana kakak? komen dulu dong...

All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

Your Number!

Categories

Who is "A"?

Foto saya
Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
Hello, there! I'm a medical practitioner, hmm but not really... hahaha. It's a pleasure for me to get you here, visitors!

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

To get the latest update of me and my works

>> <<