Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin canggih dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Salah satunya ialah melalui metode berbasis media elektronik, yaitu metode E-Learning (Electronic Learning). Dengan metode E-Learning, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam penyampaian materi ajar, sedangkan siswa diharapkan dapat lebih aktif dan kritis dalam menanggapi suatu materi pembelajaran. Suatu penelitian membuktikan bahwa metode pembelajaran dengan E-Learning dapat meningkatkan daya serap siswa sekitar 70-80%, sedangkan dengan metode pembelajaran biasa / konvensional hanya sebesar 30%. Perbedaan yang signifikan ini semestinya dapat menjadi pemicu untuk pengembangan, penyempurnaan, serta pengaplikasian metode E-Learning dalam sistem pendidikan di sekolah. Selain fasilitas yang memadai, konsep yang matang dan jelas juga menjadi salah satu penentu keberhasilan penerapan metode ini. Konsep tersebut harus dikemas secara menarik untuk meningkatkan minat belajar siswa, sehingga nantinya tujuan yang diharapkan pun dapat tercapai.
Adapun konsep pembelajaran dengan
media elektronik yang mungkin dapat diterapkan bagi pengajar di sekolah adalah
sebagai berikut.
1. Penyampaian
materi ajar di kelas
Guru
menyampaikan materi ajar di kelas menggunakan alat peraga atau slide Power Point yang ditayangkan
menggunakan proyektor. Alat peraga dan slide
memungkinkan siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan. Guru juga
dapat menyambungkan koneksi internet saat kegiatan pembelajaran berlangsung
untuk memperoleh informasi tambahan yang berkaitan dengan materi. Jika terdapat
fasilitas komputer dan internet untuk masing-masing siswa dikelas, guru dapat mengajukan
beberapa pertanyaan kepada siswa, kemudian siswa dipersilahkan untuk menemukan
jawabannya di internet. Hal ini tentunya dapat meningkatkan jiwa kompetisi dan memperluas
wawasan siswa.
2. Kuis
melalui media jejaring sosial
Pada malam hari,
guru mengadakan kuis yang berkaitan dengan materi ajar yang sebelumnya telah disampaikan
pada pagi/siang harinya. Kuis dapat dilakukan melalui media jejaring sosial seperti
facebook atau twitter. Kuis terdiri dari beberapa pertanyaan yang diberikan guru lewat
tweet pada twitter, atau status pada grup facebook.
Siswa yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan cepat dan tepat,
diberikan reward yang diserahkan pada
pertemuan selanjutnya. Reward dapat
berupa nilai tambah ataupun barang, sesuai kesepakatan guru dan siswa. Kuis ini
diadakan setiap minggunya. Sehingga, dengan cara ini diharapkan dapat
meningkatkan minat belajar siswa, dan secara tidak langsung, siswa mengulang
materi yang telah diajarkan.
3. Pemberian
materi melalui email
Sebelum masuk ke
pertemuan selanjutnya, guru memberikan materi ajar melalui email kepada seluruh siswa. Pada awal pertemuan, guru melakukan pre-test untuk mengetahui seberapa jauh
pengetahuan siswa mengenai materi yang akan disampaikan. Dengan konsep ini,
diharapkan siswa telah mengetahui dasar-dasar materi, sehingga untuk pendalaman
materi selanjutnya akan lebih mudah dimengerti. Email juga dapat digunakan untuk pengumpulan tugas-tugas seperti
makalah, sehingga tidak lagi memerlukan hardcopy.
Dengan demikian, konsep ini merupakan konsep yang ramah lingkungan karena
meminimalisir penggunaan kertas (paperless).
4. Rangkuman
materi ajar menggunakan Blog
Setiap bulannya,
siswa diwajibkan untuk merangkum materi ajar yang telah diberikan selama satu bulan,
dan mempostingnya melalui blog
pribadi. Rangkuman materi yang terbaik berdasarkan kriteria yang ditentukan
oleh guru, berhak memperoleh reward
berupa nilai tambah ataupun barang. Dengan konsep ini, siswa diharapkan mampu
merangkum materi ajar dengan pemahaman siswa masing-masing, kemudian sesama siswa
dapat saling berbagi dan berdiskusi mengenai pemahaman mereka.
Konsep-konsep
diatas ditujukan kepada siswa SMP ataupun SMA dan kurang tepat jika diterapkan
pada siswa SD. Konsep ini memerlukan media jejaring sosial, dimana terdapat
batasan umur untuk penggunaannya. Pengawasan terhadap siswa juga penting
dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan. Beberapa hal yang dapat menunjang
konsep tersebut antara lain pengetahuan guru maupun siswa mengenai internet dan
fasilitas di sekolah serta rumah siswa yang memadai. Oleh karena itu, sebelum penerapannya,
diperlukan sosialisasi metode E-Learning
kepada guru maupun siswa dan pengadaan fasilitas yang mendukung metode
tersebut. Konsep diatas dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan menarik
sesuai dengan kreativitas guru sebagai pengajar.
#Memperingati Hari Guru 25 November. Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa :)
E-learning adalah satu cara untuk membuat dunia pendidikan di indonesia lebih maju, dengan sistem yang friendly dan mengasyikan pasti siswa-siswa tdk akan merasa boring . semoga sistem ini bisa benar2 diterapkan di indonesia. amiin oh ya gan mhon kunjungan baliknya di blog q dan minta komentarnya juga ! heheh trims :)
BalasHapushttp://kenichii.blogspot.com/2013/12/e-learning-untuk-guru-dan-siswa-demi.html
benar banget. Kalau murid sudah merasa asik saat belajar, tentunya akan lebih mudah menyerap materi pelajaran.
BalasHapusok bro :)