A-Blog!

All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

12/03/15

Salah Jadwal

Kesalahan dalam melihat jadwal bisa menjadi pemicu atas masalah-masalah yang akan datang kemudian. Salah jadwal kendaraan, bikin kita terlambat sampai tempat tujuan, bahkan mengacaukan jadwal-jadwal selanjutnya. Salah jadwal piket kelas, bikin rugi karena mengerjakan kewajiban orang lain. Sampai salah jadwal Imsak, bikin kita harus bertindak bagaimanapun caranya untuk bertahan sampai maghrib, misalnya ngemil bakso sambil ngabuburit *lah!*

Ada suatu kejadian salah jadwal yang saya alami baru-baru ini, yang bikin KZL dan tengsin sekaligus, saya salah jadwal ujian!

Alkisah di suatu Jumat yang cerah, hari itu hari ke-empat ujian. Hari-hari sebelumnya jadwal ujian dimulai jam 15.00. Di kampus saya, semakin banyak jumlah semester anda, maka semakin sore lah jadwal ujian anda. Jadi hari itu saya sangat santai, bangun siang, nggak belajar karena kebetulan ujian hari itu bersifat open book. Bahkan saya baru mandi jam 13.00.

Tanpa firasat apapun, saya sempat mengganti Display Picture BBM dan chat sama seorang teman. Jam 14.00, saya berniat bergegas dengan gerakan slow motion karena mager-nya luar biasa. Tiba-tiba saya mendapati handphone dipenuhi BBM yang menanyakan saya dimana. WHAT? Kenapa nggak ujian. DOUBLE WHAT WHAT??

Oh my godness! Ternyata jadwal ujian hari itu jam 13.00. Beberapa teman menyarankan untuk menghadap dosen yang bersangkutan, yang kebetulan juga ketua panitia ujian. Nggak pake lama-lama lagi, saya pun langsung tancap gas ke kampus. Belum cukup penderitaan, sampai di kampus pun harus tahan di cengin teman-teman karena kejadian konyol ini. Sebelum bertemu dengan ibu dosen yang terkenal baik itu, saya berkonsultasi dulu dengan beberapa teman, apa yang harus saya katakan, jujur saja ataukah pake skenario mainstream : ban bocor di jalan raya yang tidak ada bengkel dan sekalinya nemu bengkel ternyata harus antre. Beberapa menyarankan opsi kedua, tapi lebih banyak yang memilih opsi kedua. Sebenarnya, dengan tampang saya yang polos ini, dosen bisa percaya-percaya aja dengan alasan saya. Sudah pernah terbukti soalnya, hehehe. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk jujur saja. Jujur tuh memang menyakitkan. *lho?*

Setelah ngumpulin nyali, saya pun masuk ke ruang dosen dan mendapati ruangan kosong kayak hati saya. Yaiyalahhh, ternyata sudah sore. Saya pun pulang dengan perasaan ketar ketir tak menentu. Saya punya pikiran terburuk, tidak bisa ikut ujian dan dapat nilai E. Dan untuk mengulang mata kuliah ini artinya harus menunggu di semester ganjil, artinya itu saat saya di semester 9. Mau lulus kapannn?

Akhirnya saya mengirimkan SMS ke ibu dosen yang intinya memohon maaf dan menanyakan bagaimana nasib saya. Tidak dibalas. Saya SMS lagi, dan di balas : "terlambat 15 menit saja tidak ada toleransi". DEG!. Ibu yang terkenal baik ini, balas sms saya seperti itu! Aihmatekkk. Nggak lama kemudian lanjutan sms tadi masuk, ternyata tadi belum selesai. "Senin temui saya untuk membicarakan hal ini". Ah, setidaknya masih ada yang bisa dibicarakan.

Singkat cerita, di hari Senin saya temui beliau. Walaupun harus merelakan diri ini kena omel, tapi pada akhirnya saya diperbolehkan ujian susulan saat itu juga di ruang dosen, dengan catatan : waktu ujian dikurangi 25 menit dan harus membuat makalah. Good. Jadi punya waktu 50 menit buat mengisi sekitar 8 soal kasus yang jawabannya panjang-panjang. Makasih, Bu. 

Ujian selesai dan beberapa minggu kemudian nilainya keluar. Emang baiknya Ibu dosen, ujian saya dapat 80. Ehehehehe.

Ternyata kisah ini belumlah selesai! Suatu hari saya mendapati nama saya masuk dalam 25 nama mahasiswa yang wajib menghadiri suatu pertemuan, tertanda panitia ujian. Wah, sudah pasti ini gara-gara si salah jadwal kampret nih. Dan ternyata benar, pertemuan itu untuk para "pelanggar" ujian. Salah jadwal dimasukkin kategori pelanggaran? Yang bener aje? Jenis-jenis pelanggaran yang terjadi itu ada mencontek, tidak membawa kelengkapan ujian, dan salah jadwal. Sampai di poin salah jadwal, apesnya hanya di poin ini yang pelakunya diminta untuk angkat tangan dan memberikan penjelasan. Double apesnya, pelaku salah jadwal yang hadir di pertemuan cuma saya seorang. Kampret kalian. Hasil dari pertemuan itu intinya saya mendapatkan SP atas perbuatan saya itu. SP. Surat Peringatan. Apa-apaan ini! 

Belum berhenti sampai SP, keesokan harinya nama-nama dan jenis pelanggaran saat ujian dipajang di mading informasi. Terimakasih banyak lho, bapak dan ibu. Jera saya.

Oleh karena itu, teman-teman pembaca semuanya, hendaklah kalian lebih teliti dalam melihat jadwal, jika tidak ingin keapesan-keapesan berikutnya datang menghampiri anda.

Uhlalaa~
Semester akhir saya pun diwarnai dengan kisah salah jadwal ujian yang berujung pada SP.


0 Comments:

Posting Komentar

mau kemana kakak? komen dulu dong...

All about my special moments, stories, thoughts, or anything.

Your Number!

Categories

Who is "A"?

Foto saya
Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
Hello, there! I'm a medical practitioner, hmm but not really... hahaha. It's a pleasure for me to get you here, visitors!

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

To get the latest update of me and my works

>> <<