Udah lama rasanya nggak ngomongin Stand Up Comedy, terakhir
itu waktu nonton PARTY LAUGH. Iya, emang udah jarang nonton beginian. Rasanya
event-nya juga semakin jarang. Sekalinya ada, guest star-nya nggak sesuai selera,
jadinya kan MLZ...
Hingga akhirnya, tanggal 24 Januari kemarin, komunitas
@StandUpPTK ngadain event rutin SUN (Stand Up Nite) yang ke -7 bertajuk
“WIN7ER” (bacanya winter, bukan winjer), dengan guest star Abdur Arsyad dan
Bintan Timur. Waini.... paporit semua.
Kebetulan tanggal segitu adalah hari dimana saya ujian PKL
sekaligus penutupan rentetan ujian semester ini yang begitu melelahkan, jadi
timing-nya passsss banget. Ujian PKL yang cukup bikin ketar-ketir karena
sistem-nya yang seperti ujian skripsi, ujian lisan di hadapan dua dosen
penguji.
Sorenya langsung terbang ke venue untuk penukaran tiket, YANG
KATANYA, siapa yang nukar tiket lebih cepat, bisa pilih tempat duduk kayak di
bioskop. Jadi, walau badai menghadang saat itu, saya dan seorang teman rela
basah-basahan demi kursi yang dijanjikan itu (udah kayak caleg). Yah, maklumlah
saya sebagai pemegang tiket kelas 2 juga pengen punya view yang setidaknya
mendekati kelas 1. Wow, kami ternyata adalah penukar tiket pertama. TAPI NYATANYA, admin yang kemarin bilang sistem bioskop itu
ternyata salah info, nggak ada sistem kayak gitu. Tetap aja sistemnya sistem
rebutan kayak yang udah-udah. Bang, kamu bikin adek kecewa, bang... Celupin aku
ke sisa kuah soto lamongan, bang!
Sudahlah, tiada guna bermuram durja. Malam itu bertekad
datang on time ke venue. Walaupun tekad sudah bulat, tetaaap aja ada hal yang
menghambat. Di pertengahan jalan, saya balik lagi ke rumah gara-gara tiket
teman sepertinya ketinggalan. Eh tapi ternyata di rumah nggak ada! Saya coba
hubungi dua teman saya itu, nggak ada satupun yang respon. Mungkin lai di
jalan. Yaudah saya nekad pergi. Sampai di venue, ternyataaa...saya emang nggak
pernah dititipin tiket, jadi apa yang saya cari selama ini. Aduh, saya emang gitu, kadang suka kelewat cerdasnya.
Untungnya acara belum di mulai. Sebelum open gate, ada
semacam surprise gitu dari anak-anak komunitas. Mereka tiba-tiba perform
ala-ala boyband. Duh! Tapi saya lagi di toilet. Jadi cuma liat ujungnya aja.
Hehehe.
Setelah kelar menukar kupon dengan popcorn dan minuman soda
(padahal saya lagi diet), kita pun masuk dan dapat view yang nggak jelek-jelek
amat lah. Wow, panggung-nya so winter sesuai dengan temanya. Ada salju dari
gabus dan kapas yang di dekor sedemikian rupa jadi berasa di kutub utara.
Padahal mah tetap gerah.
Dan setelah mengamati pangung, saya baru ngeh kenapa tajuknya
WIN7ER, tak lain tak bukan karena sponsor utama-nya WINMILX *sengaja typo*.
Pantesan, kenapa maksa banget bikin kota khatulistiwa jadi ala ala winter.
Show dimulai dengan aksi anak-anak komunitas dalam parodi
yang sangat kocak, pemanasan yang pecah dan mampu membawa suasana. Yang paling
saya ingat sih parodi Coke Bottle Anezmo yang miriiiiip pake banget!
Dilanjutkan dengan 5 line-up dan 4 battle dari komika lokal. Damn! Progress komika lokal-nya berasa banget! Dari SUN-2 yang merupakan event yang pertama
saya tonton, dibandingkan dengan SUN-7 ini rasanya sudah banyak kemajuan.
Masing-masing komika punya ciri-khas dan sedikittt sekali nge-bomb nya. Nggak
kayak SUN-2 dulu yang kebanyakan bikin ngerasa “aduh ini kapan selesainyaaa,
guest star mana guest starrr”. Kalau sekarang, they’re deserved the stage lah
pokoknya. Nggak malu-maluin. Hanya saja, saya rasa terlalu banyak sih. Lebih
baik kalau yang battle tidak perlu ada, kalaupun ada ya line-up nya cukup 2
atau 3 komika aja. Soalnya, sampai di line-up ke 5 itu udah klimaks banget
ditutup sama Meme Daeng, satu-satunya komika srikandi yang gesrek abis-abisan.
Penonton udah cukup ketawanya, dan ketika masuk battle jadi keburu cape ketawa
dan ngerasa, yaelahhh jadi anti-klimaks iniiih.
Sekitar jam 10 malam lebih dikit, Bintang Timur alias
Bintang BT muncul! Dari kursi penonton! Ya ampun Bintang, rambutnya gitu-gitu
amat kalau diliat secara lansung. Bintang yang notabene jebolan juara 1 street comedy season 2 ini memulai perform dengan bit rokok dan ASI. Bit yang familiar
ini langsung memecah tawa penonton. Dilanjutkan dengan bit-bit yang sangat khas
Bintang BT, pendek-pendek dan punchline menumpuk dimana-mana, apalah itu
istilahnya. Dan ternyata bit andalan sekaligus favorit saya tentang remote tv
dibawain saat itu! Wahhh, saya kira itu bit udah kadaluwarsa. Senang sih bisa
dengar secara langsung, dan pecah banget. Ternyata itu adalah bit penutup dari
Bintang BT. Well done, mas Bintang, well done! Medium rare! *loh*
Lanjut, guest star kedua sekaligus penutup, Abdur
mamasayangeee! Abdur luar biasa energik padahal udah masuk tengah malam. Nggak
kebayang gimana bosannya dia nunggu selama itu. Tapi sepertinya dia juga
menyimak jalannya acara. Dia memuji komik-komik lokal, terutama Meme Daeng,
yang dia nggak ngerti ngomong apaan dari awal sampai akhir (karena bahasa
upin-ipin full version), tapi katanya dia menilai dari pecahnya ketawa
penonton. Dan juga dari persona Meme Daeng sebagai ibu-ibu rumpi tukan ngomel,
begitu luwes dan penuh percaya diri. Jarang ada komika cewe’ yang se-luwes itu,
kata Abdur. Lah, jadi bahas Meme Daeng.
Abdur jebolan juara 3 SUCI season 4, komika yang terkenal
dengan materi satir bernuansa protes dengan bumbu politik, malam itu juga
melemparkan bit-bit nuansa tersebut. Semua juga tau, Abdur pendukung nomer satu
saat pilpres, dan saya salut dengan sikap sportifnya. Abdur sempat menyenggol
masalah kebijakan kenaikan harga BBM. Menurutnya, tidak kenaikan harga BBM
tidak perlu terjadi kalau alasannya karena subsidi BBM tidak tepat sasaran.
Polisi di Indonesia ini banyak, tugaskan saja dua polisi di tiap SPBU untuk
memantau dan memastikan bahwa yang membeli BBM subsidi adalah oran yang berhak.
Hmm, bener juga ya. Padahal saya juga penguna BBM subsidi L Nggak tau deh termasuk
golongan berhak atau bukan, tapi kan...saya anak kos L *curhat*
Selain membahas yang berat-berat seperti itu, Abdur juga
melemparkan bit-bit ringan seperti berat badan saya (lah, berat dong).
Diantaranya, bit bioskop di papua cuma ada 4 (kalau nggak salah ingat), bit
konser Agnes Monica yang sahut-sahutan dengan suara adzan, sampai yang paling
saya ingat, bit alasan masuk Universitas Muhammadyah Malang dan latihan lift.
Ngakak sekaligus miris, karena katanya itu true story :p Salut deh sama kaka
Abdur yang sekarang study-nya sudah sampe S2, mantep!! Saya juga setuju dengan stetmen Abdur yang bilang kalau saat ini kita hidup di jaman membingungkan, dimana benar/salah itu sudah tidak jelas lagi batasnya. Kemudian dia melanjutkan dengan bit lampu merah, dimana orang yang taat lampu merah malah di klaksonin orang lain dan dianggap bersalah.
Tiba di penghujung acara, ntah sudah jam berapa saat itu,
tapi saya pulang dengan perasaan puas. Apalagi bisa took selfies with the guest
starsss!
Dan bonus foto sama kamil onte yang sekarang sudah tenar. Kasusnya sama seperti dulu di tahun 2013, doi yang minta foto.
P.S.
Ini seharusnya di post di bulan Januari. Semoga belum basi. #latepost.
Dan,....maaf.
Kali ini agak narsis.
Bingung.. enyang mane enyang guest star?? |
bukan mbah dukun, abaikan jari bintang |
Dapat popcorn berlebih karena pulang saat panitia mulai berkemas, iya, paling akhir. |
Ini seharusnya di post di bulan Januari. Semoga belum basi. #latepost.
Dan,....maaf.
Kali ini agak narsis.
0 Comments:
Posting Komentar
mau kemana kakak? komen dulu dong...